![]() |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |
![]() ![]() |
![]() |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() ![]() |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
M E S I N |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PEMBUAT MIE PUTIH (SOHUN) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
P R O P O S A L (2) PEMANFAATAN SAGU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUAT SOHUN DENGAN MENGGUNAKAN SATU SET MESIN KAPASITAS SMALL INDUSTRY UNTUK DI LUAR PULAU JAWA
LATAR BELAKANG
Sagu (metroxylon sp) merupakan sumber
karbohidrat yang potensial bagi masyarakat di LUAR Pulau Jawa (Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, Papua dll). Keberadaan produk sagu menjadi sangat
penting, selain sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat umumnya juga telah
dibentuk produk diversifikasi meski masih sederhana. Sampai saat ini sagu
masih dijual dalam bentuk pati sagu (native starch) sehingga nilai
tambahnya kecil. SPESIFIKASI PERUSAHAAN
MODAL USAHA Modal Usaha pada Industri Sohun terdiri dari Modal Tetap dan Modal Kerja. Modal Tetap Modal Tetap atau Modal Investasi adalah modal yang besarnya tetap untuk tiap proses produksi.
JUMLAH 200.000 1.500.000 Keterangan : A = Modal Tetap. C = (A – B) / n. Penyusutan Bangunan 17,5 %. Penyusutan Peralatan 10 %. Seluruh peralatan merupakan design industri pribadi. Total Anggaran Belanja peralatan Rp 200.000.000 sudah termasuk jasa design, jasa instalasi, jasa managerial, dan jasa training serta termasuk instrumen instalasi air namun belum termasuk ongkos kirim dan akomodasi pelatihan. Tanah dan bangunan serta penyangga Andak (oven) tidak termasuk didalamnya. Modal Kerja Modal Kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai satu siklus produksi.
BIAYA PRODUKSI Biaya Produksi pada dasarnya dibedakan atas biaya produksi yang besarnya tetap selama produksi berlangsung (biaya tetap) dan biaya yang besarnya tergantung kepada produk yang dihasilkan (biaya tidak tetap). Biaya Tetap Biaya Tetap adalah biaya produksi yang selama satu periode kerja tetap jumlahnya. Biaya ini tidak tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan (jumlah jam kerja suatu alat/mesin).
Biaya Tidak Tetap Biaya Tidak Tetap adalah biaya produksi yang dikeluarkan pada saat alat dan mesin beroperasi. Besarnya biaya ini tergantung pada jumlah jam kerja dan jumlah produk yang dihasilkan.
Biaya Produksi Total Biaya Produksi Total merupakan biaya keseluruhan yang diperlukan untuk memproduksi sohun, yaitu jumlah dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Pada perusahaan, biaya total untuk memproduksi sohun selama 1 bulan Rp 13.555.300
PERHITUNGAN KEUNTUNGAN Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dengan pengeluaran. Pengeluaran adalah total biaya produksi, sedangkan pendapatan diperoleh dari penjualan sohun. Perusahaan menjual sohun dengan harga Rp 15.000/Kg (harga jual sohun terendah di Sumatra dan sekitarnya). Untuk produksi 2.600 Kg Sagu/Bulan, diperoleh produksi sebanyak 1.300 Kg sohun/Bulan. Total pendapatannya sebesar Rp 19.500.000. Apabila biaya produksinya Rp 13.555.300, maka keuntungan (selisih antara pendapatan dengan biaya produksi) yang diperoleh Rp 5.944.700 Pendapatan lain diperoleh dari penjualan Jiho sagu untuk produk makanan ringan yang dijual dengan harga Rp 1000/Kg di Jawa.
PERHITUNGAN BEP Break Even Point (BEP) adalah suatu titik keseimbangan dimana pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama jumlah biaya yang dikeluarkan atau industri tersebut tidak mengalami laba atau rugi. B E P
BEP =
= Rp 3.928.969,6/Bulan. Persen Titik Impas
% Titik Impas =
Untuk ini berarti untuk mencapai keadaan impas (tidak untung dan tidak rugi), perusahaan cukup memproduksi sohun sebanyak 20 % dari kapasitas produksi normal. Kapasitas Titik Impas Kapasitas Titik Impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencapai titik impas di atas.
Kapasitas Titik Impas Perusahaan =
20
%
= 260 Kg/Bulan = 10 Kg/Hari Jadi, perusahaan sudah mencapai titik impas jika memproduksi sohun sebanyak 10 Kg/Hari. Dengan kapasitas produksi 50 Kg/Hari, perusahaan telah memperoleh keuntungan karena berproduksi di atas kapasitas titik impas. Nilai Tambah Tiap Kilogram Singkong
=
= Rp 4.572,8/Kg SB.
PENGEMBALIAN MODAL Pengembalian modal didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali modal investasi melalui keuntungan yang diperoleh
=
NILAI BC RATIO Benefit Cost Ratio adalah nilai perbandingan antara pendapatan dengan biaya. Jika nilai : B/C > 1 --- Layak. B/C < 1 --- Tidak Layak Berdiri (Rugi). B/C = 1 --- Impas.
BC Ratio
=
Perusahaan layak berdiri karena mempunyai nilai B/C lebih besar dari 1.
(Harga dalam proposal tersebut sewaktu-waktu bisa berubah. Mohon konfirmasi terlebih dahulu) Untuk Pemesanan Klik Tombol "KONTAK" |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
copyright © 2006 Citra Sarana Cipta Umy, all rights reserved. |