Tumbuh Berkembang Bersama ...! !

M E S I N

PEMBUAT MIE PUTIH (SOHUN)

P R O P O S A L (2)

PEMANFAATAN SAGU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUAT SOHUN DENGAN MENGGUNAKAN SATU SET MESIN KAPASITAS SMALL  INDUSTRY UNTUK DI LUAR PULAU JAWA

                                                                    

LATAR BELAKANG

Sagu (metroxylon sp) merupakan sumber karbohidrat yang potensial bagi masyarakat di LUAR Pulau Jawa (Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dll). Keberadaan produk sagu menjadi sangat penting, selain sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat umumnya juga telah dibentuk produk diversifikasi meski masih sederhana. Sampai saat ini sagu masih dijual dalam bentuk pati sagu (native starch) sehingga nilai tambahnya kecil.

Pemanfaatan sagu tersebut masih diolah untuk penyedia bahan baku dalam bentuk pati sagu yang kemudian dipasarkan ke Pulau Jawa. Adapun bentuk sagu tersebut adalah keripik sagu bakar, keripik sagu goreng, sagu mutiara, sohun, dan kue sagu bangkit. Sohun sementara ini masih dibuat di Jawa dan sampai Sumatra atau di beberapa pulau di LUAR Pulau Jawa dijual dengan harga Rp 500 tiap unting (20 gram)
 

SPESIFIKASI PERUSAHAAN

JENIS

JUMLAH

SPESIFIKASI

Kapasitas Produksi.

Bahan Baku SAGU Basah.

Rendemen.

Hari Kerja.

Lama Proses.

Harga Sohun di Sumatra.

Pekerja & Upah :

· Tenaga Produksi & Packing.

50 Kg/Hari

100 Kg/Hari

 

 

 

Rp 500/Unting/20 gr

 

8 Orang

1.300 Kg/Bln.

2.600 Kg/Bln.

50 %.

26 Hari/Bln.

8 Jam/Hari.

Rp (15 s/d 25) rb/50 unting/Kg

 

Rp 900 rb/Bln.

 

MODAL USAHA

Modal Usaha pada Industri Sohun terdiri dari Modal Tetap dan Modal Kerja.

Modal Tetap

Modal Tetap atau Modal Investasi adalah modal yang besarnya tetap untuk tiap proses produksi.

Jenis

Barang

Nomor

Ekonomi

(Bulan)

(n)

Jumlah

Unit

Harga Total

(Rp)

(Rp 1000)

(A)

Harga Akhir

(Rp)

(Rp 1000)

(B)

Penyusutan

(Rp/Bln)

(C)

Peralatan :

¨      Timbangan Digital.

¨      Impuls Sealer.

¨      Bejana Pengaduk.

¨      Filter Sagu.

¨      PRA.

¨      Wacan.

¨      Bajeg.

¨      Mesin Press

¨      Andak.

¨      Instrumen Instalasi Air.

 

 

 

 

 

 

120

 

 

 

 

 

 

2

2

10

10

1

2

2

1

2.000

1

 

 

 

 

 

 

200.000

 

 

 

 

 

 

20.000

 

 

 

 

 

 

1.500.000

JUMLAH                                                                                    200.000                                     1.500.000

Keterangan :

A = Modal Tetap.

C = (A – B) / n.

Penyusutan Bangunan 17,5 %.

Penyusutan Peralatan 10 %.

Seluruh peralatan merupakan design industri pribadi. Total Anggaran Belanja peralatan Rp 200.000.000 sudah termasuk jasa design, jasa instalasi, jasa managerial, dan jasa training serta termasuk instrumen instalasi air namun belum termasuk ongkos kirim dan akomodasi pelatihan. Tanah dan bangunan serta penyangga Andak (oven) tidak termasuk didalamnya.

Modal Kerja

Modal Kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai satu siklus produksi. 

Biaya

Kebutuhan/Bulan

Harga Satuan

Modal/Bulan

Gaji Karyawan

¨      Tng Produksi& Pack.

Bahan Baku SAGU Basah.

Bahan Penunjang :

¨      Pack (Plastik + Sablon)

¨      Afit.

¨      Amanda.

¨      Bensin.

¨      Gemuk / Vet.

 

8 Orang

2.600 Kg/Bulan

 

2.600 Lbr/Bln

11,375 Kg/Bln

2 Dus/Bln

104 Liter/Bln

 

Rp 900.000/Orang

Rp 1000/Kg

 

Rp 300/Lbr

Rp 13.650/Kg

Rp 350.000/Dus/15 Kg

Rp 5.000/Liter

 

Rp 7.200.000

  Rp 2.600.000

 

Rp 780.000

 Rp 155.300

Rp 700.000

Rp 520.000

Rp 100.000

J U M L A H                                  

Rp 12.055.300 

 

BIAYA PRODUKSI

Biaya Produksi pada dasarnya dibedakan atas biaya produksi yang besarnya tetap selama produksi berlangsung (biaya tetap) dan biaya yang besarnya tergantung kepada produk yang dihasilkan (biaya tidak tetap).

Biaya Tetap

Biaya Tetap adalah biaya produksi yang selama satu periode kerja tetap jumlahnya.  Biaya ini tidak tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan (jumlah jam kerja suatu alat/mesin).

Jenis Biaya

Biaya Tetap (Rp/Bln)

Biaya penyusutan peralatan.

Rp1.500.000

J U M L A H        

Rp 1.500.000

Biaya Tidak Tetap

Biaya Tidak Tetap adalah biaya produksi yang dikeluarkan pada saat alat dan mesin beroperasi.  Besarnya biaya ini tergantung pada jumlah jam kerja dan jumlah produk yang dihasilkan.

Biaya

Kebutuhan/Bulan

Harga Satuan

Modal/Bulan

Gaji Tng Produksi & Pack.

Bahan Baku SB.

Bahan Penunjang :

¨      Pack (Plastik + Sablon)

¨      Afit.

¨      Amanda.

¨      Bensin.

¨      Gemuk / Vet.

-

2.600 Kg/Bln 

 

2.600 Lbr/Bln

11,375 Kg/Bln

2 Dus/Bln

104 Liter/Bln

-

 Rp 1000/Kg

 

Rp 300/Lbr

Rp 13.650/Kg

Rp 350.000/Dus/15 Kg

Rp 5.000/Liter

Rp 7.200.000

 Rp 2.600.000

 

Rp 780.000

Rp 155.300

Rp 700.000

Rp 520.000

Rp 100.000

J U M L A H                              

Rp 12.055.300

Biaya Produksi Total

Biaya Produksi Total merupakan biaya keseluruhan yang diperlukan untuk memproduksi sohun, yaitu jumlah dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.  Pada perusahaan, biaya total untuk memproduksi sohun selama 1 bulan Rp 13.555.300

 

PERHITUNGAN KEUNTUNGAN

Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dengan pengeluaran.  Pengeluaran adalah total biaya produksi, sedangkan pendapatan diperoleh dari penjualan sohun.

Perusahaan menjual sohun dengan harga Rp 15.000/Kg (harga jual sohun terendah di Sumatra dan sekitarnya).  Untuk produksi 2.600 Kg Sagu/Bulan, diperoleh produksi sebanyak 1.300 Kg sohun/Bulan.  Total pendapatannya sebesar Rp 19.500.000.  Apabila biaya produksinya Rp 13.555.300, maka keuntungan (selisih antara pendapatan dengan biaya produksi) yang diperoleh Rp 5.944.700 

Pendapatan lain diperoleh dari penjualan Jiho sagu untuk produk makanan ringan yang dijual dengan harga Rp 1000/Kg di Jawa.

 

PERHITUNGAN BEP

Break Even Point (BEP) adalah suatu titik keseimbangan dimana pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama jumlah biaya yang dikeluarkan atau industri tersebut tidak mengalami laba atau rugi.

B E P

BEP =

        = Rp 3.928.969,6/Bulan.

Persen Titik Impas

% Titik Impas =

Untuk ini berarti untuk mencapai keadaan impas (tidak untung dan tidak rugi), perusahaan cukup memproduksi sohun sebanyak 20 % dari kapasitas produksi normal.

Kapasitas Titik Impas

Kapasitas Titik Impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencapai titik impas di atas.

Kapasitas Titik Impas Perusahaan =  20 % 1.300 Kg/Bulan

                                                   =  260 Kg/Bulan

                                                   =  10 Kg/Hari

Jadi, perusahaan sudah mencapai titik impas jika memproduksi sohun sebanyak 10 Kg/Hari.  Dengan kapasitas produksi 50 Kg/Hari, perusahaan telah memperoleh keuntungan karena berproduksi di atas kapasitas titik impas.

Nilai Tambah Tiap Kilogram Singkong

=

                                                 Rp 4.572,8/Kg SB.

 

PENGEMBALIAN MODAL

Pengembalian modal didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali modal investasi melalui keuntungan yang diperoleh

=

 

NILAI BC RATIO

Benefit Cost Ratio adalah nilai perbandingan antara pendapatan dengan biaya.  Jika nilai :

B/C > 1  ---  Layak.

B/C < 1  ---  Tidak Layak Berdiri (Rugi).

B/C = 1  ---  Impas.

BC Ratio =

Perusahaan layak berdiri karena mempunyai nilai B/C lebih besar dari 1.

 

(Harga dalam proposal tersebut sewaktu-waktu bisa berubah.  Mohon konfirmasi terlebih dahulu)

               Untuk Pemesanan Klik Tombol "KONTAK"

copyright © 2006 Citra Sarana Cipta Umy, all rights reserved.